BundAbi
Ini adalah lebaran kedua bersama suamiku, namun tanpa bapakku.
Lebaran kali ini adalah lebaran yang paling istimewa bagiku, karena pada minggu-minggu
lebaran ini prediksi dokter adalah hari persalinanku.
Saat bulan Ramadhan 1431H,anugerah ini begitu aku rasakan.
Banyak sekali perubahan yang ada disekitarku. Keadaan menempaku untuk menjadi
lebih dewasa dan tidak manja lagi. Dan yang paling membahagiakan adalah suamiku
semakin rajin ibadah. Betapa tidak, kehamilanku adalah hal yang paling dia tunggu
selama ini. Subhanallah, suamiku emang karunia. Kehamilanku menambah rasa
sayang dan cintanya pada Allah. Demi nurutin nyidam semanggi, dia bela-belain
nyari ke sawah bersama kakak iparku, sampai celananya robek hehehehe (^_^).
Trus subuh udah berangkat ke Benteng Mojokerto (car free day area) , buat nurutin “kreco”. Hmmm… Itu sedikit cerita
tentang kehamilanku.
Nah ini dia yang paling seru dan menegangkan melebihi film
action yang pernah aku tonton. Inilah bukti mengapa surga di bawah telapak kaki
ibu. Dalam pengalamanku untuk di panggil bunda dari anakku, diperlukan
pengorbanan yang sangat luar biasa. Dokter memprediksikan proses persalinan
tanggal Jumat 24 Agustus 2012. Nah, pada hari Kamis 23 Agustus 2012 ibu pergi
ke Bangkalan buat silaturahmi, maklum hari lebaran ke-5. Tanda-tanda melahirkan
saya jumpai pada pukul 15.00 WIB. Panik, itu pasti. Langsung saja kubangunkan
suami dan menceritakan apa yang terjadi. Trus abi menyarankan agar aku
menghubungi mbak ledi dan mbak astin(kakak kandungku-maklum mereka yang lebih
berpengalaman). Jitu banget memang yang disarankan mbakku, saya harus makan
bergizi dan banyak melakukan aktifitas seperti biasanya (tanda awal proses
persalinan), tenangkan hati dan pikiran (yang paling utama). Sorenya aku hubungi Rumah Sakit tempat aku
bersalin untuk berkonsultasi lebih lanjut. Maklum anak pertama jadi perlu
banyak konsultasi pada ahlinya. Dan pihak Rumah Sakit menyarakan jika bisa
dating ke Rumah Sakit jika mulasnya 3kali dalam lima menit dan teratur.
Tanda2 akan hadirnya buah hati kami dalam waktu dekat belum mengalami
perubahan sampai kamis malam pukul 23.00. kuikuti saran dari kakakku dan
nasehat teman2 di kantor kalo melakukan pencatatan” intensitas mulas”.
Panik itu yang kami rasakan, aku tidak cerita pada ibu malam
itu akan kondisiku karena sepulang dari bangkalan ibu masuk angin. Disinilah
peran suami sangat penting menenangkanku yang sudah mulai gelisah dengan
keadaanku. Suamiku menyarankan agar aku istirahat, bahkan aku di nina bobokan
seperti anaknya sendiri, agar bisa tidur pulas.
Jam 03.00 jumat 24 Agustus, kita terjaga dan bermunajat kepada
Allah, agar pross persalinankku nanti lancar tanpa gangguan apapun. Mbak Astin
menyarankan agar aku segera makan yang banyak dan minum susu agar nanti dalam proses
persalinan memiliki energi yang cukup. Setelah menjalankan shalat subuh kami
memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit. Alhasil ibuku kaget kok pagi2 bener
udah buka garasi. Sampai di rumah sakit sekitar pukul 05.30. Langsung ke ruang bersalin dan memeriksakan keadaan
kandunganku. Alhamdulillah udah pembukaan dua dan denyut jantung anakku juga
normal. Jam 06.30 aku masih bisa sarapan dan ngobrol sama ibu. Trus ibu menyarankan
agar aku jalan-jalan saja biar cepat proses persalinane. Kuminum air dari
ustadz abu dan banyak membaca matera dari orang sekitarku. Jam 09.00 saya sudah
tidak kuat lagi jalan-jalan karena mulas yang kurasa semakin menjadi. Alhamdulillah,
setelah diperiksa sudah sampai pada pembukaan 4. Hmmm memang bener yang
dikatakan Miss Dwi, kalo rasane nggak dapat diceritakan. Jam 09.30 pembukaan 5.
Perawat mengatakan kalau prediksi melahirkan itu pukul 12an.. aduh… padahal
rasane udah hmmmmm…. Selang satu jam saya sudah menunjukkan pembukaan 8. Nah
kata suamiku jam 11.00 itu pembukaan 9. Perawat mengatakan kalau proses
persalinan segera berlangsung. Segala mantra aku baca dalam perjuanganku, yang
masih kuingat sampai sekarang adalah seakan aku berkomunikasi dengan almarhum
bapak. Penuh perjuangan dan doa dalam dekapan suamiku, ibu dan kakakku.
Inilah anugerah yang aku rasakan sebagai seorang Bunda.
Merasakan perkembangannya setiap hari mulai dari dalam perut, melahirkan,
memberinya asi esklusif (amin….)dan sekarang anakku mampu melihatku dan berkomunikasi
dengan bahasa bayi yang begitu khas… seneng banget rasanya. Alhamdulillah Ya Allah
atas amanah yang Kau percayakan. Semoga dengan hadirnya Sabila Asshakira menjadikan
kami hambaMu yang selalu bersyukur
sabil sayang...
Kata orang2, sabil mirip banget sama abi faris
Selamat datang ke dunia, Sabil sayang...
BalasHapusSmoga jd anak shaliha yg cerdas dan sehat, jg jadi contoh yg baik bg adik2nya.
Maen sini yuk sm kk Khansa..
aiiihhh, si sabil comel banget! mo kremus :DDD!
BalasHapussini dong maen...kta kencan rame2 yaaa! smoga sehat, soleha dan bermanfaat...amin!
bundabinya jga tmbah okeyyy ih! :)))